Lirih, Karya Terakhir dari Chrisye Sang Penyanyi Legendaris Indonesia
Tulisan kali ini bakalan singkat banget. Lebih singkat dari dua tulisan pertama yang udah ke-publish di blog ini.
Kalian pernah enggak sih denger suatu cerita dari lagu yang kalian suka? Misalkan kayak lagu Halo-halo Bandung, lagu itu kan dibuat & terinspirasi dari kejadian nyata yang ada di negara kita (Peristiwa Bandung Lautan Api). Atau lagu Galang Rambu Anarki-nya bang Iwan Fals yang tercipta karena hidupnya susah sampai gak bisa belikan anaknya susu. Atau yang paling dirasa relate sama anak-anak seumuran kita sekarang ya Taylor Swift. Aku gak tau berapa lagu yang dia tulis buat ngomongin kisah asmaranya yang drama queen banget.
Dari pernyataan diatas, aku yakin kayaknya kita semua setuju dengan pernyataan "Tiap lagu memiliki ceritanya masing-masing". Persis seperti yang aku singgung diatas, kali ini aku akan bahas latar belakang sebuah lagu yang menjadi lagu terakhir dari si "Penyanyi Legendaris" Indonesia, yaitu Chrisye.
Pria yang bernama asli Christian Rahadi ini lahir pada 16 September 1949 & meninggal dunia pada 30 Maret 2007. Beliau sudah memulai karirnya di dunia musik sejak dekade 60'an akhir & sempat membentuk grup bernama Guruh Gipsy yang salah satu anggotanya adalah Guruh Soekarnoputra yang tak lain putra dari Presiden Soekarno. Hingga akhir hayatnya, beliau setidaknya sudah menciptakan 21 album & banyak lagu-lagunya yang menjadi hits. Sebut saja Kisah Kasih di Sekolah, Seperti Yang Kau Minta, & Kisah Cintaku.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, beliau sudah menyiapkan sebuah lagu yang rencananya akan dijadikan karya rahasianya. Mau tau lagu apa? Simak penjelasan utuhnya dalam video ini.
Komentar
Posting Komentar